20111006

Mandalawangi

"Mandalawangi yang dikagumi Soe adalah sebuah lembah yang landai. Alasnya berumput lembut. Di atas alas rumput itu tumbuh beribu ribu pohon bunga edelweiss yang tingginya rata-rata satu meter. Pada pertengahan Desember itu edelweiss tidak berbunga, tetapi konon pada bulan Mei atau Juni lembah landai itu menjadi lebih indah karena bunga bunga edelweiss dan lainnya. Sedangkan daun edelweiss yang runcing keputih putihan itupun dari kejauhan sudah merupakan keindahan tersendiri. Di kaki lembah, ada sungai jernih yang mengalir. Dan jauh di sekeliling lembah, terdapat pohon pohon besar yang membatasi jurang.
Di tempat itu, abu Soe Hok Gie kemudian ditaburkan. Pada saat abu yang dibungkus kantong plastik dan anyaman tikar dibuka, ke-35 orang di Mandalawangi itu pada menelentangkan telapak tangan mereka di muka dada. Satu satu, telapak tangan itu diisi dengan abu tulang Soe yang putih kecoklat coklatan dan abu abu. Setelah di atasnya ditaburi bunga, abu ditaburkan ke segala penjuru lembah ke arah yang mereka suka. Ada yang ke tepi jurang. Ada yang ke semak semak edelweiss, ke dekat sumber air di ujung lembah ataupun rumput rumputan. Abu Soe ditaburkan tanpa bekas." Hlm: 96-97 (Soe Hok-Gie...sekali lagi)

No comments:

Post a Comment