20111024

Ketika Mimpi Menjadi Sebuah Tamparan

"Ke setiap diri di depan saya...hari ini, saya bilang...jika kamu punya impian, impian besar dan begitu bermakna, kekuatan imajinasi manusia yang luar biasa, tetapi kamu tidak sedikit pun bekerja keras, tidak sedikit pun meneteskan keringat untuk memperjuangkan impian kamu,...buat saya kamu hanyalah pembual nomor satu bagi diri kamu sendiri."

"Juga...ke setiap diri di depan saya hari ini, saya bilang..., jangan coba coba bekerja keras, tetapi tanpa impian, tanps impian yang membakar diri dan benak kamu setiap hari, berkeringat, lelah,... tetapi tanpa makna, melangkah tetapi tanpa tujuan, bangun di pagi hari menyesali apa yang kamu lakukan, bekerja keras tanpa impian, buat saya..., kamu... hanyalah pembual nomor satu bagi dunia."

"Pertama kita harus akui kalau imajinasi positif dan negatif itu ada, jangan terus  juga berpikir positif, karena itu membuat kita menjadi tidak waspada, imajinasi positif dan negatif sesuatu yang harus kita terima sebagai manusia biasa. Kedua, jangan pernah biarkan imajinasi, penciptaan negatif kita melebihi kekuatan penciptaan imajinasi positif kita. Kita harus terus melawan, terus menciptakan pikiran pikiran positif dalam imajinasi kita, jangan sampai imajinasi negatif kita berkembang melebihi imajinasi positif kita, kita harus membakarnya setiap hari."


"Karena mimpi berada di alam bawah sadar manusia, selalu di sana, tidak akan ada mimpi yang berada di alam sadar, tidak ada di dunia nyata, kalaupun ada impian itu sudah menjadi kenyataan, sebelum menjadi kenyataan ia berada di alam bawah sadar. Ada, terus ada setiap hari bagi yang mengejarnya, tetapi tidak terlihat dalam bentuk fisik, tidak terlihat di dunia nyata."

"Tidak ada mimpi di alam sadar, impian selalu berada di alam bawah sadar kamu, dan ketika kamu mulai bergerak bersama alam bawah sadar kamu untuk impian kamu, ketika kamu mulai bernapas bersama impian kamu, melangkah bersama impian kamu, melihat bersama impian kamu,...kamu mulai menempatkan impian kamu di tempat yang seharusnya..."

"Dan bermimpi saja tidak akan pernah cukup... dan sebuah impian memang seharusnya tidak perlu terlalu banyak dibicarakan...tetapi diperjuangkan."

"Sekali lagi semenjak Sang Pencipta menghadirkan diri ini di dunia nyata; sekali lagi, manusia memilih untuk bekerja keras atas apa yang ada di hadapannya, mengganti kata masalah menjadi tantangan. Berjuang, walau hasil yang didapat belum tentu terlihat, bekerja keras mengantarkan impian ke dunia nyata."

"Manusia telah sampai di sini karena hidup tidak ada yang sempurna, hidup selalu melahirkan batas antara harapan dan kenyataan. Karena layaknya hidup adalah tantangan yang harus dihadapi dengan berani, dan setiap kita pun tahu, kita menjadi baik karenanya. Manusia tidak akan mencapai tingginya langit dan dalamnya samudera jika hidup adalah sempurna, karena hanyalah seorang pengecut mengharapkan hidup yang sempurna."

"Setiap dari kamu adalah manusia, dan layaknya manusia, hidup tidak ada yang sempurna, tetapi disetiap doamu, kamu tahu, Sang Pencipta sedikit pun tidak pernah meremehkan kekuatanmu."

"Setiap dari kamu sudah berjalan cukup jauh dalam hidup, tetapi setiap dari kamu masih ada perjalanan yang harus kamu tempuh. Langkah kaki kita sudah berjalan cukup jauh untuk sampai di sini, tetapi kita selayaknya percaya kalau masih ada langkah untuk berjalan lebih jauh lagi. Karena hidup tidak pernah sampai di sini."

"Karena untuk hidup dan melangkah adalah sebuah anugerah, tetapi untuk terus hidup dan terus melangkah lagi, bekerja keras untuk setiap impian adalah luar biasa. Karena hidup tidak pernah sampai di sini."

"Karena semenjak ada di muka bumi ini, dalam hidup manusia telah saling membuktikan kepada manusia lain bahwa mimpi memang menjadi kenyataan, bahwa keajaiban itu ada. Bahwa dengan impian dan kerja keras manusia bisa...melakukan sesuatu yang kadang ia sendiri tidak menyangka ia bisa melakukannya, melakukan hal hal yang jauh diluar kemampuannya, melakukan sebuah keajaiban."

"Bapak sama Ibu selalu bilang ke saya bahwa saat terindah bagi orang tua adalah ketika melihat anaknya tumbuh menjadi dewasa, tumbuh menjadi manusia dengan harapan harapan dan mimpi mimpinya..."

"Beri anakmu ini kekuatan untuk percaya kalau sesuatu yang luar biasa bisa terjadi, seperti Bapak sama Ibu yang selalu percaya kepada mimpi mimpi saya, dan perjuangan saya, ke depan tanggung jawab saya sangat besar. Beri anakmu ini kekuatan...seperti dulu kasih sayang dan kepercayaan Bapak sama Ibu memberi kekuatan untuk impian dan kerja keras saya..."

"Waktu perlahan memang menyembuhkan luka, tetapi manusia menyembuhkan luka lebih cepat dari waktu."

No comments:

Post a Comment